Saturday, October 21, 2006

Syaithan nir Rojim !

Hikmah Diciptakannya Setan
Fiqih Quran & Hadist Oleh : Redaksi 05 Oct, 04 - 11:41 am


Ruswanto Syamsuddin
Akhir-akhir ini kisah-kisah misteri/mistik marak sekali ditayangkan di televisi kita. Hampir setiap malam pemirsa disuguhi kisah dan cerita misteri/mistik dalam bentuk dan cara yang berbeda-beda. Seolah-olah 'kisah dunia lain itu lebih penting dari dunia nyata yang kita hadapi sehari-hari dengan susah payah karena keterpurukan bangsa ini di segala bidang kehidupan.

Penayangan kisah-kisah misteri dan mistik ini sudah sangat berlebihan, sangat mengganggu dan mempengaruhi jiwa masyarakat. Saking keterlaluannya sampai mengundang keprihatinan para ulama dan para tokoh nasional. Mereka telah menghimbau dan melayangkan surat supaya insan pertelevisian kita menghentikan tayangan-tayangan tersebut, tetapi tampaknya tidak digubris. Buktinya penayangan kisah-kisah misteri itu malah makin menjadi-jadi.

Jika dikaitkan dengan peran setan, agaknya ini adalah salah satu daya upaya setan untuk merusak akidah umat manusia, agar manusia lebih takut kepada setan daripada kepada Allah, dan agar manusia mengabdi kepada setan demi kejayaan setan.



Apa Itu Setan?

Setan (Syaithan) berasal dari kata kerja syathana yang mengandung arti menyalahi, menjauhi. Setan artinya pembangkang pendurhaka. Secara istilah, setan adalah makhluk durhaka yang perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi dari jalan kebenaran (al-haq). Makhluk durhaka seperti ini bisa dari bangsa jin dan manusia (QS. 114: 1-6/QS. 6:112). Makhluk yang pertama kali durhaka kepada Allah adalah iblis. Maka iblis itu disebut setan. Keturunan iblis yang durhaka juga disebut setan (QS. 2 : 36/4 : 118).

Dalam menggoda manusia, setan dari bangsa jin itu masuk ke dalam diri manusia, membisikkan sesuatu yang jahat dan membangkitkan nafsu yang rendah (syahwat). Selain menggoda dari dalam diri manusia, setan juga menjadikan wanita, harta, tahta, pangkat dan kesenangan duniawi lain sebagai umpan (perangkapnya, Dihiasinya Kesenangan duniawi itu dihiasinya sedemikian menarik hingga manusia tergoda, terlena, tertutup mata hatinya, lalu memandang semua yang haram jadi halal. Akhirnya manusia terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan/ kemungkaran. Maka manusia yang telah mengikuti ajakan setan, menjadi hamba setan, dalam al-Quran juga disebut setan (QS. 38 : 37-38) dan golongan (partai) mereka juga disebut golongan setan (hizbusy-syaithan - QS. 58 : 19).

Baik setan dari bangsa jin maupun dari bangsa manusia terus menerus berupaya untuk menyesatkan manusia. mereka bahu rnembahu untuk menyebarkan kemungkaran dan kemaksiatan. Mereka kuasai berbagai media, termasuk televisi, mereka sebarkan kisah-kisah misteri dan kemaksiatan demi uang dan kesenangan duniawi tanpa peduli umat manusia rusak atau tidak akidahnya dan akhlaknya. Itulah sumpah setan di hadapan Allah untuk menggoda manusia dari berbagai sudut yang bisa mereka masuki. (QS, 7:17).



Mudharat Tayangan Setan

Dalam Islam sangat jelas bahwa penayangan seperti itu diharamkan, karena: Pertama, tayangan mistik seperti itu mempersubur kemusyrikan, membuat manusia lebih takut kepada setan, khurafat dan tahyul daripada takut kepada Allah. Padahal tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat di dunia ini kecuali hanya Allah (QS. 39 : 38), tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah. Kedua, tayangan mistik seperti itu adalah bentuk pembodohan masyarakat, hanya membuat bangsa semakin jumud dan terbelakang. Ketiga, tayangan seperti itu sarat dengan praktek perdukunan. Dengan maraknya penayangan kisah-kisah mistik, maka praktek-praktek perdukunan juga semakin marak. Sedangkan perdukunan juga diharamkan dalam Islam. Dan keempat, rezeki yang dihasilkan dari usaha yang diharamkan, maka rezeki itu juga haram dan tidak diberkahi Allah. Oleh karenanya penayangan kemusyrikan itu mestilah dihilangkan karena tidak ada manfaatnya selain mudharat dunia-akhirat.



Hikmah Diciptakannya Setan

Al Quran menjelaskan, Allah SWT menciptakan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya, satu pun tidak ada yang batil atau sia-sia (QS Ali Imran : 191). Oleh karena itu Allah menciptakan iblis atau makhluk yang disebut setan Itu, bila dilihat dari sisi nilai ibadah, pada hakikatnya juga ada hikmahnya.

Imam al-Ghazali pernah menyatakan; jika ingin melihat kesalahan/kelemahan kita, carilah pada sahabat karib kita, karena sahabat kitalah yang tahu kesalahan/ kelemahan kita. Jika kita tidak mendapatkannya pada sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh kita itu paling tahu kesalahan/kelemahan kita. Sifat musuh adalah selalu mencari kelemahan lawan untuk dijatuhkan.

Demikian pula setan. la selalu mencari kesalahan/kelemahan orang-orang beriman untuk kemudian digelincirkan dengan segala macam cara.

Nah, jika kita telah mcngetahui kesalahan/kelemahan kita, entah dari kawan, lawan, bahkan dari setan, lalu kita memperbaiki diri, insya Allah kita akan menjadi orang baik dan sukses. Jadi, kalau kita berpikir positif, ada juga hikmahnya setan itu buat orang-orang beriman.



Lebih rinci, di antara hikmah dicipta-kannya setan ialah :

1. Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah Allah. Karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti akan diuji (QS. 29:2). Jika dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah dengan keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya akan bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti ajakan setan, derajatnya akan jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya oleh Allah. (QS. 41 : 30-31).



2. Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah,

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain supaya mereka mengabdi kepada-Nya (QS. 51 : 56). Kemudian setan datang menggoda manusia, membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, rnembisikkan ke dalam hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap tujuan dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan tugas hidupnya di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan rnampu menggodanya (QS. 15 : 40). Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan menjadi hamba setan.



3. Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.

Sebab tanpa ada setan yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada semangat perjuangan (jihad) untuk mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di jalan Allah juga merupakan bukti penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba Allah.



4. Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.

Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya dengan baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. 3 : 195).



5. Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan, meningkatkan kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah.

Karena setan senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja manusia lengah, setan akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang yang selalu waspada, akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak punya kesempatan untuk mengganggunya.

Jadi, bagi orang yang sudah kuat imannya, gangguan setan itu tidak akan merusak ibadahnya. tetapi malah mempertinggi kualitas iman dan ibadahnya. Masalahnya, tayangan-tayangan setan yang makin marak di televisi, tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat imannya, melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman yang terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan itu sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka. Apakah ini tidak terpikirkan oleh insan pertelevisian kita?

SYAITHAN DAN HANTU permasalahannya

MENGUSIR & MENANGKAP HANTU


Mengusir dan Menangkap Hantu dengan Media Orang Pintar atau Ulama


Publikasi: 17/06/2004 09:00 WIB
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Ustadz, saya mau bertanya bagaimana hukumnya jika mengusir dan menangkap jin dan hantu, dengan media orang pintar (seperti yang saya lihat di tv), tapi si orang pintar tersebut memakai jubah putih seperti pakaian ulama, jumlah mereka 3 orang.

Salah satu diantaranya adalah seorang ustadz, dan mereka memakai bacaan-bacaan arab (sepertinya dari Al quran dan amalan-amalan tertentu). Dalam cara serial tersebut dijelaskan oleh si pembawa acara bahwa ketiga orang tersebut menggunakan energi hiper metafisik.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah



1. Apa hukumnya terhadap mereka, apakah musyrik?
2. Dengan kekuatan apa mereka dapat menangkap jin?
3. Apa sikap kita saat melihat tayangan tersebut?

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Jawaban :

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du

Tayangan di TV kita akhir-akhir ini memang seperti sebuah ephoria perhantuan, masing-masing saling berebut menayangkan fenomena alam ghaib. Ada yang mengadu nyali untuk berdiam di tempat yang angker atau terkenal dihuni oleh para syetan, ada juga yang atraksi aneh-aneh seperti mengusir para syetan itu.

Pemirsa di negeri kita pun semakin merasa dapat angin dengan tayangan demikian, mungkin karena kehidupan mereka pun sedikit banyak masih berurusan dengan alam ghaib itu.

Dalam kacamata syariah, fenomena hantu sebenarnya bukan barang yang asing, sebab baik Al-Quran dan Sunnah sepakat mengakui adanya jenis makhluq Allah yang satu ini. Bahkan percaya dalam makna mengakui keberadaan makhluk itu merupakan bagian dari hal-hal yang kita imani sebagaimana firman Allah SWT :

Alif Laa Miim, kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(QS. Al-Baqarah : 1-3).

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia.Sembahan manusia.Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.(QS. An-Naas : 1-6)





Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana cara untuk menangkal segala gangguan dari syetan itu.



Sebab bila caranya tidak sesuai dengan sunnah Rasululah SAW, siapa saja bisa terperangkap ke dalam jurang kemusyrikan. Hal ini mengingat bahwa syetan itu pandai sekali dalam memperdaya manusia. Dia punya 1001 macam cara yang kelihatan baik dan sesuai dengan agama, namun di balik itu ternyata merupakan jalan masuk perangkap kemusyrikan.

Orang Pintar

Istilah orang pintar biasanya dilekatkan kepada orang yang pandai menangani masalah fenomena gangguan syetan. Selain itu ada juga istilah lain seperti dukun, para normal, spritualis dan sebagainya. Paling tidak inilah istilah yang dikenal oleh masyarakat tentang orang-orang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan dunia ghaib.

Namun dibalik apa yang sering dipraktekkan, biar bagaimana pun kemampuan dan kecerdikan syetan itu jauh di atas manusia. Dan syetan tidak akan mau tunduk begitu saja kepada manusia, sebab dahulu Iblis nenek moyang mereka tidak mau tunduk kepada Nabi Adam as, bagaimana mungkin sekarang mereka mau tunduk kepada anak-anak nabi Adam ?

Syetan juga tidak pernah takut dengan segala jenis penangkal yang sering dipercaya manusia untuk mengusir roh jahat. Entah itu jahe, bawang, silet, salib, tulisan-tulisan arab atau apapun. Satu-satunya kekuatan yang tidak mampu dilawan oleh syetan adalah kekuatan dari Allah SWT. Karena itu bila ada siapapun mengaku bisa mengusir roh, jin, syetan dan sebagainya dengan menggunakan benda-benda apapun, pastikan bahwa semua itu bohong besar alias ngibul.

Yang terjadi sesungguhnya dua kemungkinan.



Pertama, orang pintar itu memang sudah kerja sama dengan syetan untuk bersandiwara. Intinya orang pintar itu seolah punya kesaktian tertentu yang bisa mengusir syetan, lalu orang-orang percaya dan mau menuruti semua permintaannya. Misalnya orang-orang akan dimintakan syarat atau mahar yang intinya merupakan sesajian kepada syetan.


Dan pada titik inilah kemusyrikan mulai dimainkan.



Sebab haram hukumnya orang muslim memberikan sesaji kepada apa pun kecuali hanya kepada Allah.

Memberikan persembahan yang diminta yang katanya untuk mengusir hantu adalah sebuah perangkap agar manusia memberikan sesajian kepada syetan. Kalau syetannya itu pergi, maka sebenarnya karena dia memang sudah berhasil memusyrikkan korbannya.

Kedua, pengusiran syetan itu memang benar-benar terjadi, tetapi dengan perantaraan syetan lainnya yang lebih kuat atau lebih senior. Ujung-ujungnya sama saja yaitu kerja sama dengan syetan juga, tapi yang ini lebih besar dan ebih galak. Dan modusnya juga tidak jauh beda, syetan besar itu pasti minta syarat ini dan itu yang buntutnya sama saja, syirik kepada Allah SWT.

Satu-satunya cara untuk mengusir ganggugan syetan itu hanyalah apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu dengan cara ruqiyah yang shahih yang kita pelajari dari keterangan beliau SAW dalam melakukannya. Ada bacaan yat-ayat Al-Quran tertentu yang dilafazkan, juga lafaz dari apa yang diajarkan oleh beliau SAW. Termasuk boleh menggunakan air putih untuk media,
juga daud sidr sebagaimana yang diriwayatkan dalam sunnah yang shahih.

Namun orang yang meruqyah itu sendiri juga harus orang yang aqidah dan pemahaman syariahnya benar,



ibadahnya sesuai dengan ajaran beliau SAW,
demikian juga akhlaqnya selurus akhlaq nabi. Sebab hanya orang-orang suci seperti inilah yang memang ditakuti oleh syetan, sebab dirinya memang mampu membuat benteng keimanana dan ketaatan kepada Allah yang tidak bisa ditembus oleh kekuatan syetan.

Tapi semua itu berbeda dengan apa yang sering disebut dengan energi ini dan itu, sebab benteng pertahanan itu sebenarnya adalah penyerahan diri total kepada Allah dan kepada semua perintah-Nya. Dia tidak merasa punya kesaktian apa-apa yang bisa didemonstrasikan kapan dan dimana saja. Sebab semua itu merupakan karamah dari Allah yang datang begitu saja karena faktor iman yang shahih.

Maka bila kita melihat ada orang mengaku saksi bisa mengusir jin, syetan dan makhluq ghaib lainnya, bisa dengan mudah kita kenali dengan melihat kepribadiannya dan teknik yang digunakannya. Bila kepribadiannya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, maka hal itu adalah cara yang oleh digunakan. Sebaliknya, bila orang itu sama sekali tidak dekat dengan Allah, misalnya tidak shalat, tidak menutup aurat, tidak menjalankan syariat Islam, apalagi minta sesaji ini dan itu, pastikan bahwa apa yang dilakukannya telah keluar dari aturan yang syar`i. Kita wajib menghindarkan diri meminta jasa orang seperti ini.

Wallahu a'lam bishshawab
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Ahmad Sarwat, Lc



dikutip dari AJANGKITA FORUM - Dunia Ghoib








Misi SETAN Menyesatkan Manusia



Bumi bukanlah tempat ekslusif milik makhluk manusia. Ada hewan, tumbuhan, serta makhluk-makhluk ghaib yang tak tampak secara kasat mata ikut tinggal dan berbagi tempat. Namun, tak seperti hewan dan tumbuhan yang menempati lahan alam yang sama, bagi makhluk ghaib ini telah disediakan alam khusus sebagai wilayah hidup komunitas mereka sendiri.


Di sana sini ada setan
Keberadaan makhluk ghaib tegas diakui secara syariat. Bahkan, sebagai umat Islam, mengimani yang ghaib adalah sebuah kewajiban. Surat Al Baqoroh ayat 1-5 juga menunjukkan bahwa mengimani yang ghaib, entah itu malaikat, hari akhir, surga, neraka, termasuk jin dan setan adalah salah satu ciri orang yang bertaqwa. Namun, mencari-cari tahu urusan makhluk ghaib ini secara lebih detil justru terlarang.

?Soal-soal ghaib adalah otoritas mutlak Allah. Tidaklah dijelaskan kepada RasulNya kecuali sedikit. Karena itu, kewajiban kita hanya mengimani dan mengetahui yang sedikit itu. Jangan mencari-cari lebih detilnya. Tidak ada manfaatnya dan memang tidak ada yang lebih mengetahuinya kecuali Allah,? tegas Ustadz Hasan Bisri, Lc., salah seorang anggota tim ruqyah Majalah Ghoib.

Secara eksplisit, Qur'an surat Al A'raf ayat 16-17 juga menyebutkan sumpah iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah melalui bantuan tentara-tentaranya yang berwujud setan. Setan-setan ini akan mencoba segala jalan kesesatan dari arah kanan-kiri, depan maupun belakang. Karenanya, tak perlu heran, juga tak perlu takut, karena sepanjang hidup kita dunia memang ?dipenuhi? setan yang terus menerus mencoba menjerumuskan manusia pada kesesatan dari jalan Allah.

Penampakan setan sesuai misi
Makhluk ghaib ditakdirkan Allah punya "kelebihan" atas manusia. Mereka bisa melihat manusia sementara manusia tak bisa melihat mereka (dalam wujud aslinya). Mereka mudah berpindah alam, dapat menembus bumi, menyelami lautan atau menjelajahi langit dan mereka pun sanggup mengubah wujud dalam penampakan-penampakan berwujud makhluk lain.

Namun, setiap makhluk ghaib akan menjalani sunatullahnya sendiri-sendiri. Malaikat sebagai makhluk yang selalu tunduk kepada Allah, tak akan mewujud dalam penampakan yang berekses negatif pada manusia. Sementara setan sebaliknya, ia akan melakukan penampakan justru dalam rangka melakukan misi penyesatan aqidah manusia.

Gangguan setan dalam wujud penampakan, gangguan fisik, penyimpangan-penyimpangan hukum alam, konspirasi sihir dengan manusia, tak lain dan tak bukan adalah upaya setan untuk membuat manusia percaya akan kekuatannya, takut kepadanya lalu memohon bantuan atau perlindungan sesuai dengan cara-cara yang dimintanya. Sekali manusia menuruti kehendak setan, ia akan terus menjadi temannya sampai manusia itu bertaubat dan kembali ke jalanNya. (zif)


Siapa Paling Mudah Diganggu?

Orang yang tengah lalai terhadap Allah. Al Qur'an surat Az-Zukhruf ayat 36 menyebutkan barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah, maka akan Allah adakan baginya setan yang mengajaknya pada kesesatan dan syetan itu kemudian akan menjadi teman yang selalu menyertainya.

Banyak jalan membawa manusia menuju lalai kepada Allah, hingga ia menjadi lemah iman, dan mudah diganggu setan. Diantaranya adalah;

1.Manusia yang berada dalam keadaan marah berlebihan

Marah sesungguhnya adalah perkara manusiawi. Namun, marah untuk perkara yang tepat, di saat yang tepat dan dengan cara yang tepat tidak selalu mudah untuk dilakukan. Seorang mukmin diberi tuntunan untuk selalu dapat mengendalikan marahnya hingga marahnya adalah karena menemui kezaliman, dan diungkapkan dengan tidak meninggalkan keadilan. Sementara marah yang dibiarkan meluap murka berasal dari godaan setan yang bila dituruti akan menjauhkan seseorang dari mengingat tuntunan Allah dan RasulNya. Bila ini terjadi, setan lebih mudah mengganggunya, mengajaknya pada kesesatan bahkan kemudian menjadi sahabatnya.


2.Seseorang yang tengah larut dalam kesedihan mendalam

Larut dalam kesedihan berpotensi besar membuat orang lalai bahkan ingkar kepada Allah. Pikiran bahwa dirinya sedang mengalami kesialan, nestapa tak berujung, hingga merasa tak adanya keadilan Allah, adalah pintu-pintu masuknya gangguan setan secara lebih mudah. Karena itu, sekeras apapun musibah menimpakan nyeri hati dan sedih ingatlah itu sebagai ujian Allah dan Allah akan selalu mengiringi kesulitan kita dengan kemudahan.


3.Seseorang yang sedang larut dalam kesenangan memabukkan

Kesenangan tak selalu membawa keberkahan, apalagi bila datangnya kesenangan selalu disikapi sebagai hasil kerja keras diri sendiri, keluarga sendiri atau kerja tim sendiri dan direguk sepuas-puasnya demi kenikmatan sesaat. Campur tangan Allah pun menjadi terabaikan dan jatuhlah manusia pada kelalaian. Pada saat ini terjadi, celah setan untuk mengganggu manusia semakin terbuka lebar, entah untuk memupuk kesombongan, memudahkan manusia berbuat maksiat atau menjauhkan manusia dari ketaatan beribadah kepadaNya. Tak heran, bahkan dalam melakukan hubungan suami isteri pun, salah satu tuntunan Islam adalah memanjatkan doa kepada Allah agar dijauhkan dari gangguan setan. (zif)

Khawatir Gangguan Setan?

Setiap setan memang selalu berupaya mengganggu manusia, terutama mereka yang dalam kondisi lemah emosi, mental apalagi iman. Tapi, jangan takut, siapkan perisai yang akan menolak gangguan setan;

1.Perbanyak doa dan dzikir kepada Allah

karena doa dan dzikir akan selalu menentramkan jiwa dan membawa kesadaran manusia bahwa hidup ini berada dalam genggamanNya. Tuntunan doa dan dzikir terbaik, tentulah doa dan dzikir yang telah dicontohkan Rasulullah Saw. Karena itu, membiasakan membaca dzikir Al Matsurat pagi dan petang, misalnya akan mampu mencegah gangguan setan. Mana mampu setan menggoda manusia yang menjadikan aktivitas hariannya senantiasa berada dalam lingkaran dzikrullah?

2.Gangguan setan

bisa banyak macamnya. Baik berupa penampakan fisik setan dalam wujud-wujud tertentu ataupun gangguan terhadap diri sehingga menimbulkan penyimpangan-penyimpangan perilaku. Bila merasakan ada gangguan setan di rumah kita, tak usah panik, apalagi sampai mengontak para pemburu hantu. Bacakan saja surat AlBaqarah dari ayat pertama hingga penghabisan surat sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., ?Sesungguhnya setan akan pergi dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah.? (HR Muslim)


3.Membaca ayat kursi

juga termasuk salah satu upaya mencegah diri dari gangguan setan. Hal ini terungkap dalam hadits Rasulullah Saw yang menyatakan, "Apalagi kamu hendak tidur di pembaringan, bacalah ayat kursi sampai tuntas. Niscaya Allah senantiasa menjagamu dan setan tak akan mendekatimu sampai pagi." (HR Bukhari, dari Abu Hurairah r.a.)

4.Jangan meremehkan lantunan ADZAN

dan menganggapnya tidak penting atau bahkan bisa mengganggu lingkungan. Justru demi mendengar adzanlah setan akan menjauhkan diri dari lingkungan kita, karena adzan adalah sebuah refleksi dzikir dan ajakan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Kalau ada yang tidak senang mendengar suara adzan, bukan tak mungkin itu terjadi karena setan telah menelusup ke dalam sanubarinya dan mengganggunya. (zif)

Apabila terjadi penampakan (jin) pada kalian, maka bersegeralah kumandangkan adzan.(HR.Ahmad)

Imam Malik menuturkan "Zaid bin Aslam pernah bekerja diladang Bani Sulaim. Banyak orang yang kesurupan ditempat itu. Para penduduk mengeluhkan hal itu kepada Zaid. Ia menyuruh mereka ADZAN di tempat itu. Setelah itu JIN lenyap dari mereka hingga hari ini."



--------------------------------------------------------------------------------

Sumber : Majalah Ummi Online


"Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka sikapi mereka sebagai musuh." (Al-Fathir: 6)



Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.

Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.

(QS. AN-Nahl :99-100)






Membentangi Rumah dari Syaitan

Oleh: Wahiid Abdis Salaam Baaly


Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, memohon petunjuk-Nya, memohon ampunan-Nya dan kita berlindung kepada Allah Taala dari kejelekan diri kita dan keburukan amal-amal kita.

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat memberi petunjuk padanya. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Taala telah menyatakan dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh." (Al-Fathir: 6)

Akan tetapi sangat disayangkan, sebagian besar manusia telah mengambil/menjadikan syaithan sebagai teman, sebagai kekasih. Mereka buka pintu-pintu rumah bahkan pintu-pintu kamar mereka untuknya, dan akhirnya mereka binasa karenanya. Bahkan di antara manusia ada yang membuka hatinya untuk menerima perintah syaithan dan menuruti ajakannya hingga jadilah syaithan sebagai sesembahannya selain Allah Subhanahu wa Taala, padahal Dia Yang Maha Kuasa telah berfirman:"Bukankah Aku telah mengambil perjanjian dari kalian wahai anak Adam agar kalian tidak menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Dengan sebab di ataslah kami tulis risalah ini, yakni agar seorang muslim mengetahui bagaimana cara membentengi rumahnya dari musuh yang sangat jahat dan terkutuk ini. Karena apabila syaithan dapat masuk ke dalam rumah seorang muslim, ia akan menyebarkan kerusakan, membuat pertikaian dan perkelahian di antara anak-anak, menceraikan antara suami-istri, membalikkan rasa cinta menjadi benci, kasih sayang menjadi permusuhan. Maka hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala kita berdoa: Ya Allah ... Lindungilah kami dan semua kaum muslimin dari makar syaithan, sesungguhnya Engkau adalah Pelindung kami dan Penolong kami, dan Engkau adalah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Ada beberapa benteng yang dapat kita tegakkan dalam melindungi rumah kita dari syaithan, di antaranya berikut ini:



I. Memberi Salam Kepada Penghuni Rumah

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkar hal. 19:
"Disunnahkan untuk mengucapkan basmalah (tatkala masuk ke dalam rumah) dan memperbanyak dzikrullah serta mengucapkan salam kepada penghuninya, sama saja apakah itu rumah yang dihuni oleh manusia ataupun tidak, karena Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Maka apabila kalian memasuki (sebuah rumah) dari rumah-rumah, hendaklah kalian mengucapkan salam (kepada penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik."(An-Nuur: 61)

Dari Jabir bin Abdillah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "(Mengucapkan) salam itu sebelum berbicara (yang lain)."(HR. Tirmidzi dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi juz 2 hal. 346). Allah Subhanahu wa Taala memberikan jaminan berupa penjagaan bagi tiga golongan manusia termasuk di antaranya seorang yang masuk ke rumah dengan mengucapkan salam, sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abi Umamah Al-Bahali radhiallahu `anhu. (lihat Shahih Sunan Abi Daud oleh Asy-Syaikh Al-Albani juz 2 hal. 473)


II. Berdzikir Kepada Allah Ketika Makan dan Minum

Dari Jabir radhiallahu `anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia berdzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Tidak ada tempat bermalam bagimu dan tidak ada makan malam." Tetapi apabila ia masuk ke rumah tanpa berdzikir kepada Allah, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat bermalam".

Dan apabila ketika makan ia tidak berdzikir kepada Allah (membaca Bismillah), maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam." (HR. Muslim dalam shahihnya /2018)

Tahukah engkau wahai saudaraku muslim, bagaimana dzikrullah dapat mengusir syaithan dari rumah, maka ia tidak akan menyertaimu tatkala engkau makan, minum dan tidur. Dan bagaimana halnya bila engkau lalai dari dzikrullah, yang berarti engkau telah memberikan untuk syaithan tempat tidur yang empuk tatkala ia menemukan tempatnya di sisimu, bahkan ia ikut bersamamu tatkala makan dan minum. Tidaklah syaithan itu sendiri yang menyertaimu, tapi ia diikuti oleh sejumlah kawan-kawannya maka mereka semuanya bersenang-senang di rumahmu. Naudzubillah min dzalik! Hati-hatilah wahai saudaraku agar engkau tidak lalai dari dzikrullah, karena dzikrullah itu adalah tali yang kokoh dan petunjuk yang lurus.


III. Memperbanyak Tilawah Al-Quran dalam Rumah

Bacaan Al-Quran merupakan pengharum bagi rumah dan dapat mengusir syaithan daripadanya. Apabila engkau wahai saudaraku muslim merasakan bahwa di rumahmu begitu banyak masalah, keruwetan dan tampak pada anggota keluarga adanya penyimpangan maka ketahuilah bahwa syaithan ikut berperan di dalamnya, karena itu bersungguh-sungguhlah untuk mengusir syaithan itu dari rumahmu dan menjauhkannya sejauh-jauhnya. Caranya bagaimana? Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memberikan jawabannya, beliau bersabda:"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki puncak dan puncak dari Al-Quran adalah surat Al-Baqarah dan sesungguhnya syaithan bila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan maka ia akan keluar dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah." (HR. Al-Hakim dan dishahihkannya, disepakati oleh Adz-Dzahabi dan dihasankan Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 558)

Dari Abi Hurairah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syaithan tidak akan masuk ke dalam rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah."


IV. Menjauhkan Rumah dari Suara Iblis

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:"Dan hasunglah siapa yang kamu (iblis) sanggupi di antara mereka dengan suaramu." (Al-Isra: 64)

Mujahid berkata: "Suara syaithan adalah nyanyian/lagu."

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Benar-benar akan ada dari umatku kaum-kaum yang mereka itu menghalalkan zina, sutera (bagi laki-laki- red), khamar dan alat-alat musik." (HR. Bukhari, lihat Fathul Bari 10/51, diriwayatkan pula oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Darimi)

Ibnu Masud radliallahu `anhu berkata: "Nyanyian itu akan menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhan sayuran."

Imam Abu Hanifah berkata: "Mendengarkan lagu-lagu itu adalah kefasikan."

Imam Malik berkata ketika ditanyakan tentang nyanyian: "Hanyalah orang-orang fasiq yang melakukannya."

Telah jelas bagimu wahai saudaraku muslim tentang keharaman nyanyian/lagu, dan bahwasanya nyanyian itu merupakan suara syaithan. Apabila diperdengarkan nyanyian/lagu-lagu di rumah maka para syaithan akan menyebar dan menduduki tempat-tempat dalam rumah tersebut. Maka wajib atasmu wahai saudaraku muslim untuk membersihkan rumahmu dari suara-suara syaithan ini, sama saja apakah suara itu bersumber dari alat-alat musik atau dari media visual ataupun yang selain itu.


V. Menjauhkan Rumah dari (Suara) Lonceng

Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Lonceng itu merupakan seruling syaithan." (HR. Muslim 14/94 Syarah Imam Nawawi, Abu Dawud 3/25)

Lonceng yang dimaksud di sini adalah yang menyerupai lonceng di gereja-gereja baik dalam hal suara maupun bentuknya.
Termasuk di sini jam dinding yang dinamakan bandul karena menyerupai suara lonceng gereja.


VI. Membersihkan Rumah dari Salib-Salib

Salib merupakan syiarnya orang Nasrani sedangkan kita kaum muslimin telah dilarang untuk meniru (bertasyabbuh) dengan Nasrani dan Yahudi. Akan tetapi sangat disayangkan, hampir-hampir tidak terlewatkan satupun dari rumah kaum muslimin melainkan di dalamnya ada tanda salib, apakah itu di sajadah, di tirai-tirai, di sulaman benang bahkan tanda salib ini telah dibawa masuk ke rumah-rumah Allah Subhanahu wa Taala (masjid-masjid). Alangkah banyaknya dari masjid-masjid apabila kita benar-benar teliti memperhatikannya, kita dapati pada hiasan-hiasan sajadahnya tanda-tanda salib yang tampak secara dhahir dan jelas. Karena itu berhati-hatilah engkau wahai saudaraku muslim, perhatikan dengan seksama setiap benda yang engkau beli, apakah itu pakaian, permadani, sajadah atau yang selain itu.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam tidak membiarkan di rumahnya ada salib, sebagaimana dikhabarkan oleh Aisyah radliallahu `anha:"Nabi shallallahu `alaihi wa sallam tidak meninggalkan dalam rumahnya sedikitpun dari salib-salib melainkan beliau hilangkan." (HR. Bukhari lihat Fathul Bari 10/385, Abu Dawud 4/72)


VII. Membersihkan Rumah dari Gambar-Gambar dan Patung-Patung

Wajib bagi setiap muslim untuk membersihkan rumahnya dari patung-patung kecuali apa yang dibolehkan daripadanya berupa mainan/boneka (yang dimainkan) anak-anak perempuan.

Demikian pula wajib bagi setiap muslim untuk menjauhkan rumahnya dari gambar-gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan), termasuk foto-foto kecuali untuk kepentingan darurat seperti foto di KTP, paspor dan semisalnya.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada patung-patung atau gambar-gambar." (HR. Muslim 14/94 Syarah Imam Nawawi dari Abi Hurairah radliallahu `anhu)

Bila sebuah rumah tidak dimasuki oleh malaikat berarti jelas rumah itu disenangi oleh syaithan.


VIII. Mengeluarkan Anjing dari Rumah

Dari Abi Thalhah radliallahu `anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar." (HR. Bukhari lihat Fathul Bari 6/312 dan Muslim 14/84 Syarah Imam Nawawi)

Aisyah radliallahu `anha meriwayatkan bahwasanya Jibril `alaihis salam pernah berjanji untuk menemui Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, namun sampai saat yang telah disepakati Jibril `alaihis salam tidak juga datang. Ternyata Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menemukan adanya seekor anjing kecil di bawah tempat tidurnya dan inilah yang menahan Jibril `alaihis salam untuk masuk menemui Nabi.

Dikecualikan dari anjing ini adalah anjing untuk berburu dan anjing penjaga rumah dengan syarat anjing tersebut tidak berwarna hitam karena Nabi shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda:"Anjing hitam itu adalah syaithan." (HR. Muslim 4/227 Syarah Imam Nawawi). Dan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuhnya.


IX. Memperbanyak Shalat Sunnah di Rumah

Dari Ibnu Umar radliallahu `anhu bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Jadikanlah shalat-shalat (sunnah) di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan." (HR. Bukhari 1/528 Fathul Bari dan Muslim 6/68 Syarah Imam Nawawi)

Telah kita ketahui bahwasanya kuburan, tempat pembuangan sampah dan tempat-tempat yang kotor lainnya merupakan tempat tinggal para syaithan. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menghendaki agar rumah-rumah kita mendapat bagian dari shalat sunnah guna mengusir para syaithan daripadanya. Bukankah pada tempat-tempat hunian syaithan sebagaimana yang disebutkan di atas (kuburan, tempat pembuangan sampah) dilarang untuk ditegakkan shalat padanya?

Imam Nawawi berkata: "Dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah di rumah karena yang demikian itu lebih ringan dan lebih jauh dari riya, lebih terjaga dari terhapusnya pahala. (Mengerjakan shalat sunnah di rumah) menjadikan rumah diberkahi, turun padanya rahmah dan para malaikat sedangkan syaithan akan lari dari rumah itu." (Syarah Nawawi atas Shahih Muslim 6/68)

Adapun selain shalat sunnah (yakni untuk shalat fardhu), maka bagi laki-laki diwajibkan untuk mengerjakan secara berjamaah di masjid.


X.Mengucapkan Kalimat yang Baik Kepada Anggota Keluarga

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya syaithan selalu menginginkan untuk menghancurkan masyarakat muslimin, maka ia membuat tipu daya, mengatur rencana dan menyusun program. Di antara program syaithan adalah menghancurkan keharmonisan keluarga muslim karena keluarga merupakan batu bata awal dari bangunan masyarakat.

Jabir radliallahu `anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian ia mengutus sepasukan tentaranya. Maka yang paling dekat kedudukannya dengan iblis adalah yang paling besar fitnahnya, datang salah seorang di antara mereka dan berkata: "Tidaklah aku tinggalkan dia (manusia yang digoda- red) sampai aku memisahkan antara dia dan istrinya...." (HR. Muslim 17/157 Syarah Imam Nawawi)

Syaithan yang terkutuk memang menginginkan terjadinya perceraian antara suami istri guna menghancurkan masyarakat dari dasarnya. Karena itulah maka wajib bagi setiap suami untuk bergaul dengan keluarganya (istrinya) dengan cara yang baik, mengucapkan kata-kata yang baik agar tidak ada peluang bagi syaithan untuk membuat perselisihan di antara keduanya.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaithan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka." (Al-Isra: 53)

Kata-kata yang baik itu melapangkan hati, menyebarkan kebahagiaan bagi pasangan suami istri, mewujudkan ketentraman dan menguatkan kasih sayang antara keduanya.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar-Ruum: 20)


XI. Membentengi Istri

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radliallahu `anhuma berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian menikahi wanita atau membeli seorang budak maka hendaklah ia membaca: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang telah Engkau ciptakan dia dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang telah Engkau ciptakan dia." (dalam riwayat lain) Kemudian hendaklah ia meletakkan tangannya di ubun-ubunnya dan mendoakan barokah bagi istrinya dan pelayan tersebut." (HR. Abu Dawud 2/249 dan berkata Al-Albani dalam Takhrij Al-Kalimuth Thayyib 151: isnadnya hasan)

Diriwayatkan oleh Syaqiq, ia berkata: "Telah datang seorang laki-laki bernama Abu Jarir kepada Ibnu Masud radliallahu `anhu, lalu berkata: Saya telah menikahi seorang wanita muda (dara) dan saya khawatir ia akan membangkitkan amarah saya. Maka Ibnu Masud radliallahu `anhu menjawab: Kerukunan itu datangnya dari Allah dan kemarahan itu datang dari syaithan. Ia ingin engkau membenci apa yang dihalalkan Allah kepadamu. Kalau istrimu masuk menemuimu, suruhlah ia shalat dua rakaat di belakangmu."

Dalam riwayat lain dari Ibnu Masud radliallahu `anhu ditambahkan, katakanlah:
"Ya Allah, berilah keberkahan kepadaku dengan istriku dan berilah keberkahan kepada mereka (keluarga istri) denganku. Ya Allah, persatukanlah kami berdua selama persatuan itu mengandung kebajikan-Mu, dan pisahkanlah kami berdua, jika perpisahan itu menuju kebaikan-Mu." (Dikeluarkan Abu Bakar ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih. Lihat Adaabuz Zifaaf fis Sunnah Al-Muthahharah talif Al-Albani hal.23)


XII. Membentengi Anak dari Syaithan

Wajib atas setiap muslim untuk menjaga lafadz-lafadz doa sebelum ber"kumpul" dengan istrinya karena yang demikian ini akan menjaga anak (yang Insya Allah bakal diperoleh dari hubungan tersebut) dari gangguan syaithan. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita doa tersebut: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkan syaithan itu dari anugerah yang akan Engkau berikan kepada kami." (HR. Bukhari 1/242 Fathul Bari dan Muslim 10/5 Syarah Imam Nawawi, dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma)

Sebagaimana mana kita ketahui bahwasanya adzan akan mengusir syaithan, karena itulah disunnahkan bagi setiap muslim untuk menyuarakan adzan di telinga anak yang baru lahir.


XIII. Mendoakan Anak

Wahai saudaraku muslim, kumpulkan anak-anakmu pada waktu pagi dan petang, usaplah kepala mereka sambil berdoa: "Aku melindungkan kalian dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala syaithan, hewan yang berbisa dan pandangan mata yang menimpa (yang akhirnya mengakibatkan sakit-red)." (HR. Bukhari 4/119 dari hadits Ibnu Abbas radliallahu `anhuma)

Doa ini pula yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada cucunya Hasan dan Husein radliallahu `anhuma.

Demikianlah beberapa benteng yang harus dibangun untuk mengusir syaithan dari rumah. Aku memohon kepada Allah agar menjadikan tulisan ini ikhlas karena mengharap wajah-Nya Subhanahu wa Taala, dan agar menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi diriku dan bagi saudara-saudaraku kaum muminin. Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puji hanya untuk-Mu, aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau, aku meminta ampunanmu dan aku bertaubat kepada-Mu.
Wallahu alam bishawwab

(dinukil oleh Ummu Maryam dari kitab Tahshinul Bait minasy Syaithan dengan beberapa tambahan)

[Kontributor : Puji Hartono, 12 Februari 2002 ]
Sumber : swaramuslim.net






--------------------------------------------------------------------------------

SYAITHAN DAN HANTU permasalahannya

MENGUSIR & MENANGKAP HANTU


Mengusir dan Menangkap Hantu dengan Media Orang Pintar atau Ulama


Publikasi: 17/06/2004 09:00 WIB
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Ustadz, saya mau bertanya bagaimana hukumnya jika mengusir dan menangkap jin dan hantu, dengan media orang pintar (seperti yang saya lihat di tv), tapi si orang pintar tersebut memakai jubah putih seperti pakaian ulama, jumlah mereka 3 orang.

Salah satu diantaranya adalah seorang ustadz, dan mereka memakai bacaan-bacaan arab (sepertinya dari Al quran dan amalan-amalan tertentu). Dalam cara serial tersebut dijelaskan oleh si pembawa acara bahwa ketiga orang tersebut menggunakan energi hiper metafisik.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah



1. Apa hukumnya terhadap mereka, apakah musyrik?
2. Dengan kekuatan apa mereka dapat menangkap jin?
3. Apa sikap kita saat melihat tayangan tersebut?

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Jawaban :

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du

Tayangan di TV kita akhir-akhir ini memang seperti sebuah ephoria perhantuan, masing-masing saling berebut menayangkan fenomena alam ghaib. Ada yang mengadu nyali untuk berdiam di tempat yang angker atau terkenal dihuni oleh para syetan, ada juga yang atraksi aneh-aneh seperti mengusir para syetan itu.

Pemirsa di negeri kita pun semakin merasa dapat angin dengan tayangan demikian, mungkin karena kehidupan mereka pun sedikit banyak masih berurusan dengan alam ghaib itu.

Dalam kacamata syariah, fenomena hantu sebenarnya bukan barang yang asing, sebab baik Al-Quran dan Sunnah sepakat mengakui adanya jenis makhluq Allah yang satu ini. Bahkan percaya dalam makna mengakui keberadaan makhluk itu merupakan bagian dari hal-hal yang kita imani sebagaimana firman Allah SWT :

Alif Laa Miim, kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(QS. Al-Baqarah : 1-3).

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia.Sembahan manusia.Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.(QS. An-Naas : 1-6)





Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana cara untuk menangkal segala gangguan dari syetan itu.



Sebab bila caranya tidak sesuai dengan sunnah Rasululah SAW, siapa saja bisa terperangkap ke dalam jurang kemusyrikan. Hal ini mengingat bahwa syetan itu pandai sekali dalam memperdaya manusia. Dia punya 1001 macam cara yang kelihatan baik dan sesuai dengan agama, namun di balik itu ternyata merupakan jalan masuk perangkap kemusyrikan.

Orang Pintar

Istilah orang pintar biasanya dilekatkan kepada orang yang pandai menangani masalah fenomena gangguan syetan. Selain itu ada juga istilah lain seperti dukun, para normal, spritualis dan sebagainya. Paling tidak inilah istilah yang dikenal oleh masyarakat tentang orang-orang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan dunia ghaib.

Namun dibalik apa yang sering dipraktekkan, biar bagaimana pun kemampuan dan kecerdikan syetan itu jauh di atas manusia. Dan syetan tidak akan mau tunduk begitu saja kepada manusia, sebab dahulu Iblis nenek moyang mereka tidak mau tunduk kepada Nabi Adam as, bagaimana mungkin sekarang mereka mau tunduk kepada anak-anak nabi Adam ?

Syetan juga tidak pernah takut dengan segala jenis penangkal yang sering dipercaya manusia untuk mengusir roh jahat. Entah itu jahe, bawang, silet, salib, tulisan-tulisan arab atau apapun. Satu-satunya kekuatan yang tidak mampu dilawan oleh syetan adalah kekuatan dari Allah SWT. Karena itu bila ada siapapun mengaku bisa mengusir roh, jin, syetan dan sebagainya dengan menggunakan benda-benda apapun, pastikan bahwa semua itu bohong besar alias ngibul.

Yang terjadi sesungguhnya dua kemungkinan.



Pertama, orang pintar itu memang sudah kerja sama dengan syetan untuk bersandiwara. Intinya orang pintar itu seolah punya kesaktian tertentu yang bisa mengusir syetan, lalu orang-orang percaya dan mau menuruti semua permintaannya. Misalnya orang-orang akan dimintakan syarat atau mahar yang intinya merupakan sesajian kepada syetan.


Dan pada titik inilah kemusyrikan mulai dimainkan.



Sebab haram hukumnya orang muslim memberikan sesaji kepada apa pun kecuali hanya kepada Allah.

Memberikan persembahan yang diminta yang katanya untuk mengusir hantu adalah sebuah perangkap agar manusia memberikan sesajian kepada syetan. Kalau syetannya itu pergi, maka sebenarnya karena dia memang sudah berhasil memusyrikkan korbannya.

Kedua, pengusiran syetan itu memang benar-benar terjadi, tetapi dengan perantaraan syetan lainnya yang lebih kuat atau lebih senior. Ujung-ujungnya sama saja yaitu kerja sama dengan syetan juga, tapi yang ini lebih besar dan ebih galak. Dan modusnya juga tidak jauh beda, syetan besar itu pasti minta syarat ini dan itu yang buntutnya sama saja, syirik kepada Allah SWT.

Satu-satunya cara untuk mengusir ganggugan syetan itu hanyalah apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu dengan cara ruqiyah yang shahih yang kita pelajari dari keterangan beliau SAW dalam melakukannya. Ada bacaan yat-ayat Al-Quran tertentu yang dilafazkan, juga lafaz dari apa yang diajarkan oleh beliau SAW. Termasuk boleh menggunakan air putih untuk media,
juga daud sidr sebagaimana yang diriwayatkan dalam sunnah yang shahih.

Namun orang yang meruqyah itu sendiri juga harus orang yang aqidah dan pemahaman syariahnya benar,



ibadahnya sesuai dengan ajaran beliau SAW,
demikian juga akhlaqnya selurus akhlaq nabi. Sebab hanya orang-orang suci seperti inilah yang memang ditakuti oleh syetan, sebab dirinya memang mampu membuat benteng keimanana dan ketaatan kepada Allah yang tidak bisa ditembus oleh kekuatan syetan.

Tapi semua itu berbeda dengan apa yang sering disebut dengan energi ini dan itu, sebab benteng pertahanan itu sebenarnya adalah penyerahan diri total kepada Allah dan kepada semua perintah-Nya. Dia tidak merasa punya kesaktian apa-apa yang bisa didemonstrasikan kapan dan dimana saja. Sebab semua itu merupakan karamah dari Allah yang datang begitu saja karena faktor iman yang shahih.

Maka bila kita melihat ada orang mengaku saksi bisa mengusir jin, syetan dan makhluq ghaib lainnya, bisa dengan mudah kita kenali dengan melihat kepribadiannya dan teknik yang digunakannya. Bila kepribadiannya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, maka hal itu adalah cara yang oleh digunakan. Sebaliknya, bila orang itu sama sekali tidak dekat dengan Allah, misalnya tidak shalat, tidak menutup aurat, tidak menjalankan syariat Islam, apalagi minta sesaji ini dan itu, pastikan bahwa apa yang dilakukannya telah keluar dari aturan yang syar`i. Kita wajib menghindarkan diri meminta jasa orang seperti ini.

Wallahu a'lam bishshawab
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Ahmad Sarwat, Lc



dikutip dari AJANGKITA FORUM - Dunia Ghoib








Misi SETAN Menyesatkan Manusia



Bumi bukanlah tempat ekslusif milik makhluk manusia. Ada hewan, tumbuhan, serta makhluk-makhluk ghaib yang tak tampak secara kasat mata ikut tinggal dan berbagi tempat. Namun, tak seperti hewan dan tumbuhan yang menempati lahan alam yang sama, bagi makhluk ghaib ini telah disediakan alam khusus sebagai wilayah hidup komunitas mereka sendiri.


Di sana sini ada setan
Keberadaan makhluk ghaib tegas diakui secara syariat. Bahkan, sebagai umat Islam, mengimani yang ghaib adalah sebuah kewajiban. Surat Al Baqoroh ayat 1-5 juga menunjukkan bahwa mengimani yang ghaib, entah itu malaikat, hari akhir, surga, neraka, termasuk jin dan setan adalah salah satu ciri orang yang bertaqwa. Namun, mencari-cari tahu urusan makhluk ghaib ini secara lebih detil justru terlarang.

?Soal-soal ghaib adalah otoritas mutlak Allah. Tidaklah dijelaskan kepada RasulNya kecuali sedikit. Karena itu, kewajiban kita hanya mengimani dan mengetahui yang sedikit itu. Jangan mencari-cari lebih detilnya. Tidak ada manfaatnya dan memang tidak ada yang lebih mengetahuinya kecuali Allah,? tegas Ustadz Hasan Bisri, Lc., salah seorang anggota tim ruqyah Majalah Ghoib.

Secara eksplisit, Qur'an surat Al A'raf ayat 16-17 juga menyebutkan sumpah iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah melalui bantuan tentara-tentaranya yang berwujud setan. Setan-setan ini akan mencoba segala jalan kesesatan dari arah kanan-kiri, depan maupun belakang. Karenanya, tak perlu heran, juga tak perlu takut, karena sepanjang hidup kita dunia memang ?dipenuhi? setan yang terus menerus mencoba menjerumuskan manusia pada kesesatan dari jalan Allah.

Penampakan setan sesuai misi
Makhluk ghaib ditakdirkan Allah punya "kelebihan" atas manusia. Mereka bisa melihat manusia sementara manusia tak bisa melihat mereka (dalam wujud aslinya). Mereka mudah berpindah alam, dapat menembus bumi, menyelami lautan atau menjelajahi langit dan mereka pun sanggup mengubah wujud dalam penampakan-penampakan berwujud makhluk lain.

Namun, setiap makhluk ghaib akan menjalani sunatullahnya sendiri-sendiri. Malaikat sebagai makhluk yang selalu tunduk kepada Allah, tak akan mewujud dalam penampakan yang berekses negatif pada manusia. Sementara setan sebaliknya, ia akan melakukan penampakan justru dalam rangka melakukan misi penyesatan aqidah manusia.

Gangguan setan dalam wujud penampakan, gangguan fisik, penyimpangan-penyimpangan hukum alam, konspirasi sihir dengan manusia, tak lain dan tak bukan adalah upaya setan untuk membuat manusia percaya akan kekuatannya, takut kepadanya lalu memohon bantuan atau perlindungan sesuai dengan cara-cara yang dimintanya. Sekali manusia menuruti kehendak setan, ia akan terus menjadi temannya sampai manusia itu bertaubat dan kembali ke jalanNya. (zif)


Siapa Paling Mudah Diganggu?

Orang yang tengah lalai terhadap Allah. Al Qur'an surat Az-Zukhruf ayat 36 menyebutkan barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah, maka akan Allah adakan baginya setan yang mengajaknya pada kesesatan dan syetan itu kemudian akan menjadi teman yang selalu menyertainya.

Banyak jalan membawa manusia menuju lalai kepada Allah, hingga ia menjadi lemah iman, dan mudah diganggu setan. Diantaranya adalah;

1.Manusia yang berada dalam keadaan marah berlebihan

Marah sesungguhnya adalah perkara manusiawi. Namun, marah untuk perkara yang tepat, di saat yang tepat dan dengan cara yang tepat tidak selalu mudah untuk dilakukan. Seorang mukmin diberi tuntunan untuk selalu dapat mengendalikan marahnya hingga marahnya adalah karena menemui kezaliman, dan diungkapkan dengan tidak meninggalkan keadilan. Sementara marah yang dibiarkan meluap murka berasal dari godaan setan yang bila dituruti akan menjauhkan seseorang dari mengingat tuntunan Allah dan RasulNya. Bila ini terjadi, setan lebih mudah mengganggunya, mengajaknya pada kesesatan bahkan kemudian menjadi sahabatnya.


2.Seseorang yang tengah larut dalam kesedihan mendalam

Larut dalam kesedihan berpotensi besar membuat orang lalai bahkan ingkar kepada Allah. Pikiran bahwa dirinya sedang mengalami kesialan, nestapa tak berujung, hingga merasa tak adanya keadilan Allah, adalah pintu-pintu masuknya gangguan setan secara lebih mudah. Karena itu, sekeras apapun musibah menimpakan nyeri hati dan sedih ingatlah itu sebagai ujian Allah dan Allah akan selalu mengiringi kesulitan kita dengan kemudahan.


3.Seseorang yang sedang larut dalam kesenangan memabukkan

Kesenangan tak selalu membawa keberkahan, apalagi bila datangnya kesenangan selalu disikapi sebagai hasil kerja keras diri sendiri, keluarga sendiri atau kerja tim sendiri dan direguk sepuas-puasnya demi kenikmatan sesaat. Campur tangan Allah pun menjadi terabaikan dan jatuhlah manusia pada kelalaian. Pada saat ini terjadi, celah setan untuk mengganggu manusia semakin terbuka lebar, entah untuk memupuk kesombongan, memudahkan manusia berbuat maksiat atau menjauhkan manusia dari ketaatan beribadah kepadaNya. Tak heran, bahkan dalam melakukan hubungan suami isteri pun, salah satu tuntunan Islam adalah memanjatkan doa kepada Allah agar dijauhkan dari gangguan setan. (zif)

Khawatir Gangguan Setan?

Setiap setan memang selalu berupaya mengganggu manusia, terutama mereka yang dalam kondisi lemah emosi, mental apalagi iman. Tapi, jangan takut, siapkan perisai yang akan menolak gangguan setan;

1.Perbanyak doa dan dzikir kepada Allah

karena doa dan dzikir akan selalu menentramkan jiwa dan membawa kesadaran manusia bahwa hidup ini berada dalam genggamanNya. Tuntunan doa dan dzikir terbaik, tentulah doa dan dzikir yang telah dicontohkan Rasulullah Saw. Karena itu, membiasakan membaca dzikir Al Matsurat pagi dan petang, misalnya akan mampu mencegah gangguan setan. Mana mampu setan menggoda manusia yang menjadikan aktivitas hariannya senantiasa berada dalam lingkaran dzikrullah?

2.Gangguan setan

bisa banyak macamnya. Baik berupa penampakan fisik setan dalam wujud-wujud tertentu ataupun gangguan terhadap diri sehingga menimbulkan penyimpangan-penyimpangan perilaku. Bila merasakan ada gangguan setan di rumah kita, tak usah panik, apalagi sampai mengontak para pemburu hantu. Bacakan saja surat AlBaqarah dari ayat pertama hingga penghabisan surat sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., ?Sesungguhnya setan akan pergi dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah.? (HR Muslim)


3.Membaca ayat kursi

juga termasuk salah satu upaya mencegah diri dari gangguan setan. Hal ini terungkap dalam hadits Rasulullah Saw yang menyatakan, "Apalagi kamu hendak tidur di pembaringan, bacalah ayat kursi sampai tuntas. Niscaya Allah senantiasa menjagamu dan setan tak akan mendekatimu sampai pagi." (HR Bukhari, dari Abu Hurairah r.a.)

4.Jangan meremehkan lantunan ADZAN

dan menganggapnya tidak penting atau bahkan bisa mengganggu lingkungan. Justru demi mendengar adzanlah setan akan menjauhkan diri dari lingkungan kita, karena adzan adalah sebuah refleksi dzikir dan ajakan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Kalau ada yang tidak senang mendengar suara adzan, bukan tak mungkin itu terjadi karena setan telah menelusup ke dalam sanubarinya dan mengganggunya. (zif)

Apabila terjadi penampakan (jin) pada kalian, maka bersegeralah kumandangkan adzan.(HR.Ahmad)

Imam Malik menuturkan "Zaid bin Aslam pernah bekerja diladang Bani Sulaim. Banyak orang yang kesurupan ditempat itu. Para penduduk mengeluhkan hal itu kepada Zaid. Ia menyuruh mereka ADZAN di tempat itu. Setelah itu JIN lenyap dari mereka hingga hari ini."



--------------------------------------------------------------------------------

Sumber : Majalah Ummi Online


"Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka sikapi mereka sebagai musuh." (Al-Fathir: 6)



Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.

Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.

(QS. AN-Nahl :99-100)






Membentangi Rumah dari Syaitan

Oleh: Wahiid Abdis Salaam Baaly


Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, memohon petunjuk-Nya, memohon ampunan-Nya dan kita berlindung kepada Allah Taala dari kejelekan diri kita dan keburukan amal-amal kita.

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat memberi petunjuk padanya. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Taala telah menyatakan dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh." (Al-Fathir: 6)

Akan tetapi sangat disayangkan, sebagian besar manusia telah mengambil/menjadikan syaithan sebagai teman, sebagai kekasih. Mereka buka pintu-pintu rumah bahkan pintu-pintu kamar mereka untuknya, dan akhirnya mereka binasa karenanya. Bahkan di antara manusia ada yang membuka hatinya untuk menerima perintah syaithan dan menuruti ajakannya hingga jadilah syaithan sebagai sesembahannya selain Allah Subhanahu wa Taala, padahal Dia Yang Maha Kuasa telah berfirman:"Bukankah Aku telah mengambil perjanjian dari kalian wahai anak Adam agar kalian tidak menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Dengan sebab di ataslah kami tulis risalah ini, yakni agar seorang muslim mengetahui bagaimana cara membentengi rumahnya dari musuh yang sangat jahat dan terkutuk ini. Karena apabila syaithan dapat masuk ke dalam rumah seorang muslim, ia akan menyebarkan kerusakan, membuat pertikaian dan perkelahian di antara anak-anak, menceraikan antara suami-istri, membalikkan rasa cinta menjadi benci, kasih sayang menjadi permusuhan. Maka hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala kita berdoa: Ya Allah ... Lindungilah kami dan semua kaum muslimin dari makar syaithan, sesungguhnya Engkau adalah Pelindung kami dan Penolong kami, dan Engkau adalah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Ada beberapa benteng yang dapat kita tegakkan dalam melindungi rumah kita dari syaithan, di antaranya berikut ini:



I. Memberi Salam Kepada Penghuni Rumah

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkar hal. 19:
"Disunnahkan untuk mengucapkan basmalah (tatkala masuk ke dalam rumah) dan memperbanyak dzikrullah serta mengucapkan salam kepada penghuninya, sama saja apakah itu rumah yang dihuni oleh manusia ataupun tidak, karena Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Maka apabila kalian memasuki (sebuah rumah) dari rumah-rumah, hendaklah kalian mengucapkan salam (kepada penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik."(An-Nuur: 61)

Dari Jabir bin Abdillah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "(Mengucapkan) salam itu sebelum berbicara (yang lain)."(HR. Tirmidzi dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi juz 2 hal. 346). Allah Subhanahu wa Taala memberikan jaminan berupa penjagaan bagi tiga golongan manusia termasuk di antaranya seorang yang masuk ke rumah dengan mengucapkan salam, sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abi Umamah Al-Bahali radhiallahu `anhu. (lihat Shahih Sunan Abi Daud oleh Asy-Syaikh Al-Albani juz 2 hal. 473)


II. Berdzikir Kepada Allah Ketika Makan dan Minum

Dari Jabir radhiallahu `anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia berdzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Tidak ada tempat bermalam bagimu dan tidak ada makan malam." Tetapi apabila ia masuk ke rumah tanpa berdzikir kepada Allah, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat bermalam".

Dan apabila ketika makan ia tidak berdzikir kepada Allah (membaca Bismillah), maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam." (HR. Muslim dalam shahihnya /2018)

Tahukah engkau wahai saudaraku muslim, bagaimana dzikrullah dapat mengusir syaithan dari rumah, maka ia tidak akan menyertaimu tatkala engkau makan, minum dan tidur. Dan bagaimana halnya bila engkau lalai dari dzikrullah, yang berarti engkau telah memberikan untuk syaithan tempat tidur yang empuk tatkala ia menemukan tempatnya di sisimu, bahkan ia ikut bersamamu tatkala makan dan minum. Tidaklah syaithan itu sendiri yang menyertaimu, tapi ia diikuti oleh sejumlah kawan-kawannya maka mereka semuanya bersenang-senang di rumahmu. Naudzubillah min dzalik! Hati-hatilah wahai saudaraku agar engkau tidak lalai dari dzikrullah, karena dzikrullah itu adalah tali yang kokoh dan petunjuk yang lurus.


III. Memperbanyak Tilawah Al-Quran dalam Rumah

Bacaan Al-Quran merupakan pengharum bagi rumah dan dapat mengusir syaithan daripadanya. Apabila engkau wahai saudaraku muslim merasakan bahwa di rumahmu begitu banyak masalah, keruwetan dan tampak pada anggota keluarga adanya penyimpangan maka ketahuilah bahwa syaithan ikut berperan di dalamnya, karena itu bersungguh-sungguhlah untuk mengusir syaithan itu dari rumahmu dan menjauhkannya sejauh-jauhnya. Caranya bagaimana? Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memberikan jawabannya, beliau bersabda:"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki puncak dan puncak dari Al-Quran adalah surat Al-Baqarah dan sesungguhnya syaithan bila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan maka ia akan keluar dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah." (HR. Al-Hakim dan dishahihkannya, disepakati oleh Adz-Dzahabi dan dihasankan Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 558)

Dari Abi Hurairah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syaithan tidak akan masuk ke dalam rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah."


IV. Menjauhkan Rumah dari Suara Iblis

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:"Dan hasunglah siapa yang kamu (iblis) sanggupi di antara mereka dengan suaramu." (Al-Isra: 64)

Mujahid berkata: "Suara syaithan adalah nyanyian/lagu."

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Benar-benar akan ada dari umatku kaum-kaum yang mereka itu menghalalkan zina, sutera (bagi laki-laki- red), khamar dan alat-alat musik." (HR. Bukhari, lihat Fathul Bari 10/51, diriwayatkan pula oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Darimi)

Ibnu Masud radliallahu `anhu berkata: "Nyanyian itu akan menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhan sayuran."

Imam Abu Hanifah berkata: "Mendengarkan lagu-lagu itu adalah kefasikan."

Imam Malik berkata ketika ditanyakan tentang nyanyian: "Hanyalah orang-orang fasiq yang melakukannya."

Telah jelas bagimu wahai saudaraku muslim tentang keharaman nyanyian/lagu, dan bahwasanya nyanyian itu merupakan suara syaithan. Apabila diperdengarkan nyanyian/lagu-lagu di rumah maka para syaithan akan menyebar dan menduduki tempat-tempat dalam rumah tersebut. Maka wajib atasmu wahai saudaraku muslim untuk membersihkan rumahmu dari suara-suara syaithan ini, sama saja apakah suara itu bersumber dari alat-alat musik atau dari media visual ataupun yang selain itu.


V. Menjauhkan Rumah dari (Suara) Lonceng

Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Lonceng itu merupakan seruling syaithan." (HR. Muslim 14/94 Syarah Imam Nawawi, Abu Dawud 3/25)

Lonceng yang dimaksud di sini adalah yang menyerupai lonceng di gereja-gereja baik dalam hal suara maupun bentuknya.
Termasuk di sini jam dinding yang dinamakan bandul karena menyerupai suara lonceng gereja.


VI. Membersihkan Rumah dari Salib-Salib

Salib merupakan syiarnya orang Nasrani sedangkan kita kaum muslimin telah dilarang untuk meniru (bertasyabbuh) dengan Nasrani dan Yahudi. Akan tetapi sangat disayangkan, hampir-hampir tidak terlewatkan satupun dari rumah kaum muslimin melainkan di dalamnya ada tanda salib, apakah itu di sajadah, di tirai-tirai, di sulaman benang bahkan tanda salib ini telah dibawa masuk ke rumah-rumah Allah Subhanahu wa Taala (masjid-masjid). Alangkah banyaknya dari masjid-masjid apabila kita benar-benar teliti memperhatikannya, kita dapati pada hiasan-hiasan sajadahnya tanda-tanda salib yang tampak secara dhahir dan jelas. Karena itu berhati-hatilah engkau wahai saudaraku muslim, perhatikan dengan seksama setiap benda yang engkau beli, apakah itu pakaian, permadani, sajadah atau yang selain itu.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam tidak membiarkan di rumahnya ada salib, sebagaimana dikhabarkan oleh Aisyah radliallahu `anha:"Nabi shallallahu `alaihi wa sallam tidak meninggalkan dalam rumahnya sedikitpun dari salib-salib melainkan beliau hilangkan." (HR. Bukhari lihat Fathul Bari 10/385, Abu Dawud 4/72)


VII. Membersihkan Rumah dari Gambar-Gambar dan Patung-Patung

Wajib bagi setiap muslim untuk membersihkan rumahnya dari patung-patung kecuali apa yang dibolehkan daripadanya berupa mainan/boneka (yang dimainkan) anak-anak perempuan.

Demikian pula wajib bagi setiap muslim untuk menjauhkan rumahnya dari gambar-gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan), termasuk foto-foto kecuali untuk kepentingan darurat seperti foto di KTP, paspor dan semisalnya.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada patung-patung atau gambar-gambar." (HR. Muslim 14/94 Syarah Imam Nawawi dari Abi Hurairah radliallahu `anhu)

Bila sebuah rumah tidak dimasuki oleh malaikat berarti jelas rumah itu disenangi oleh syaithan.


VIII. Mengeluarkan Anjing dari Rumah

Dari Abi Thalhah radliallahu `anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar." (HR. Bukhari lihat Fathul Bari 6/312 dan Muslim 14/84 Syarah Imam Nawawi)

Aisyah radliallahu `anha meriwayatkan bahwasanya Jibril `alaihis salam pernah berjanji untuk menemui Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, namun sampai saat yang telah disepakati Jibril `alaihis salam tidak juga datang. Ternyata Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menemukan adanya seekor anjing kecil di bawah tempat tidurnya dan inilah yang menahan Jibril `alaihis salam untuk masuk menemui Nabi.

Dikecualikan dari anjing ini adalah anjing untuk berburu dan anjing penjaga rumah dengan syarat anjing tersebut tidak berwarna hitam karena Nabi shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda:"Anjing hitam itu adalah syaithan." (HR. Muslim 4/227 Syarah Imam Nawawi). Dan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuhnya.


IX. Memperbanyak Shalat Sunnah di Rumah

Dari Ibnu Umar radliallahu `anhu bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Jadikanlah shalat-shalat (sunnah) di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan." (HR. Bukhari 1/528 Fathul Bari dan Muslim 6/68 Syarah Imam Nawawi)

Telah kita ketahui bahwasanya kuburan, tempat pembuangan sampah dan tempat-tempat yang kotor lainnya merupakan tempat tinggal para syaithan. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menghendaki agar rumah-rumah kita mendapat bagian dari shalat sunnah guna mengusir para syaithan daripadanya. Bukankah pada tempat-tempat hunian syaithan sebagaimana yang disebutkan di atas (kuburan, tempat pembuangan sampah) dilarang untuk ditegakkan shalat padanya?

Imam Nawawi berkata: "Dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah di rumah karena yang demikian itu lebih ringan dan lebih jauh dari riya, lebih terjaga dari terhapusnya pahala. (Mengerjakan shalat sunnah di rumah) menjadikan rumah diberkahi, turun padanya rahmah dan para malaikat sedangkan syaithan akan lari dari rumah itu." (Syarah Nawawi atas Shahih Muslim 6/68)

Adapun selain shalat sunnah (yakni untuk shalat fardhu), maka bagi laki-laki diwajibkan untuk mengerjakan secara berjamaah di masjid.


X.Mengucapkan Kalimat yang Baik Kepada Anggota Keluarga

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya syaithan selalu menginginkan untuk menghancurkan masyarakat muslimin, maka ia membuat tipu daya, mengatur rencana dan menyusun program. Di antara program syaithan adalah menghancurkan keharmonisan keluarga muslim karena keluarga merupakan batu bata awal dari bangunan masyarakat.

Jabir radliallahu `anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian ia mengutus sepasukan tentaranya. Maka yang paling dekat kedudukannya dengan iblis adalah yang paling besar fitnahnya, datang salah seorang di antara mereka dan berkata: "Tidaklah aku tinggalkan dia (manusia yang digoda- red) sampai aku memisahkan antara dia dan istrinya...." (HR. Muslim 17/157 Syarah Imam Nawawi)

Syaithan yang terkutuk memang menginginkan terjadinya perceraian antara suami istri guna menghancurkan masyarakat dari dasarnya. Karena itulah maka wajib bagi setiap suami untuk bergaul dengan keluarganya (istrinya) dengan cara yang baik, mengucapkan kata-kata yang baik agar tidak ada peluang bagi syaithan untuk membuat perselisihan di antara keduanya.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaithan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka." (Al-Isra: 53)

Kata-kata yang baik itu melapangkan hati, menyebarkan kebahagiaan bagi pasangan suami istri, mewujudkan ketentraman dan menguatkan kasih sayang antara keduanya.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar-Ruum: 20)


XI. Membentengi Istri

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radliallahu `anhuma berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian menikahi wanita atau membeli seorang budak maka hendaklah ia membaca: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang telah Engkau ciptakan dia dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang telah Engkau ciptakan dia." (dalam riwayat lain) Kemudian hendaklah ia meletakkan tangannya di ubun-ubunnya dan mendoakan barokah bagi istrinya dan pelayan tersebut." (HR. Abu Dawud 2/249 dan berkata Al-Albani dalam Takhrij Al-Kalimuth Thayyib 151: isnadnya hasan)

Diriwayatkan oleh Syaqiq, ia berkata: "Telah datang seorang laki-laki bernama Abu Jarir kepada Ibnu Masud radliallahu `anhu, lalu berkata: Saya telah menikahi seorang wanita muda (dara) dan saya khawatir ia akan membangkitkan amarah saya. Maka Ibnu Masud radliallahu `anhu menjawab: Kerukunan itu datangnya dari Allah dan kemarahan itu datang dari syaithan. Ia ingin engkau membenci apa yang dihalalkan Allah kepadamu. Kalau istrimu masuk menemuimu, suruhlah ia shalat dua rakaat di belakangmu."

Dalam riwayat lain dari Ibnu Masud radliallahu `anhu ditambahkan, katakanlah:
"Ya Allah, berilah keberkahan kepadaku dengan istriku dan berilah keberkahan kepada mereka (keluarga istri) denganku. Ya Allah, persatukanlah kami berdua selama persatuan itu mengandung kebajikan-Mu, dan pisahkanlah kami berdua, jika perpisahan itu menuju kebaikan-Mu." (Dikeluarkan Abu Bakar ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih. Lihat Adaabuz Zifaaf fis Sunnah Al-Muthahharah talif Al-Albani hal.23)


XII. Membentengi Anak dari Syaithan

Wajib atas setiap muslim untuk menjaga lafadz-lafadz doa sebelum ber"kumpul" dengan istrinya karena yang demikian ini akan menjaga anak (yang Insya Allah bakal diperoleh dari hubungan tersebut) dari gangguan syaithan. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita doa tersebut: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkan syaithan itu dari anugerah yang akan Engkau berikan kepada kami." (HR. Bukhari 1/242 Fathul Bari dan Muslim 10/5 Syarah Imam Nawawi, dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma)

Sebagaimana mana kita ketahui bahwasanya adzan akan mengusir syaithan, karena itulah disunnahkan bagi setiap muslim untuk menyuarakan adzan di telinga anak yang baru lahir.


XIII. Mendoakan Anak

Wahai saudaraku muslim, kumpulkan anak-anakmu pada waktu pagi dan petang, usaplah kepala mereka sambil berdoa: "Aku melindungkan kalian dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala syaithan, hewan yang berbisa dan pandangan mata yang menimpa (yang akhirnya mengakibatkan sakit-red)." (HR. Bukhari 4/119 dari hadits Ibnu Abbas radliallahu `anhuma)

Doa ini pula yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada cucunya Hasan dan Husein radliallahu `anhuma.

Demikianlah beberapa benteng yang harus dibangun untuk mengusir syaithan dari rumah. Aku memohon kepada Allah agar menjadikan tulisan ini ikhlas karena mengharap wajah-Nya Subhanahu wa Taala, dan agar menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi diriku dan bagi saudara-saudaraku kaum muminin. Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puji hanya untuk-Mu, aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau, aku meminta ampunanmu dan aku bertaubat kepada-Mu.
Wallahu alam bishawwab

(dinukil oleh Ummu Maryam dari kitab Tahshinul Bait minasy Syaithan dengan beberapa tambahan)

[Kontributor : Puji Hartono, 12 Februari 2002 ]
Sumber : swaramuslim.net






--------------------------------------------------------------------------------